MOJOKERTO – Kabar mengenai keberhasilan 1.237 santri Amanatul Ummah yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan luar negeri, termasuk 62 santri di fakultas kedokteran, menjadi viral dan banyak diperbincangkan oleh masyarakat, terutama para orang tua di media sosial.

Salah satu komentar yang cukup menyita perhatian datang dari Ibu Nahdiyah. Ia menuliskan keheranannya, “Kok bisa sebanyak itu pada lolos semua, apa ada campur tangan pondok ya? Karena sangat sulit mendapat beasiswa.”
Komentarnya langsung dijawab oleh Moch Saichu, yang diduga merupakan wali santri. Ia menuliskan, “Campur tangan Allah dalam setiap lantunan munajat doa, tirakat lahir batin oleh kiai (Asep), orang tua, dan santri.”
Antusiasme para orang tua terlihat jelas dari banyaknya komentar yang menanyakan biaya dan prosedur masuk ke Pesantren Amanatul Ummah.
“Memang berapa biaya masuk Ponpes Amanatul Ummah?” tanya akun bernama Mymom.
“Ya Allah, mampukan hamba untuk memondokkan anak di sini suatu saat nanti,” tulis Nacaic, orang tua lainnya.
“Berapa biaya pendaftaran masuk dan SPP-nya, tolong dibantu infonya,” pinta Wahyuning999, yang kemudian dijawab oleh orang tua yang anaknya sudah mondok di sana.
Ada pula yang mulai merencanakan masa depan anaknya. “Bismillah, dua tahun lagi putri saya masukkan di Ponpes Amanatul Ummah,” tulis Abiku.
“Masyaallah, anakku ingin sekali mondok… sekalian lanjut di Aliyah-nya,” ujar Safira.
Begitu juga Faridah Nabila yang berharap anaknya bisa mengikuti jejak para santri tersebut. “Masyaallah, semoga anak saya bisa mengikuti jejak mereka. Sekarang masih di MTs,” tulisnya.
Momy Ken pun menambahkan, “Semoga anakku nanti bisa mondok di Amanatul Ummah.”
Khaira asal Surabaya juga menuliskan harapannya, “Pengen anakku di sini ya Allah. Mudahkanlah rejeki kami ya Allah.”
Komentar seperti itu terus berdatangan, menunjukkan ketertarikan besar dari para orang tua untuk menyekolahkan anaknya di lembaga pendidikan ini. Banyak dari mereka yang bertanya mengenai biaya dan proses pendaftaran.
Tak sedikit pula orang tua yang anaknya sudah belajar di Amanatul Ummah ikut memberikan testimoni. “Ini pesantren memang bagus. Yang dikejar masa depan dunia dan akhirat buat anak-anak kita. Cerdaslah memilih pesantren,” tulis Andriono Sugito.
Pesantren Amanatul Ummah sendiri didirikan dan diasuh oleh Prof. Dr. KH. Asep Saifuddin Chalim, MA. Beliau merupakan putra dari KH Abdul Chalim Leuwimunding, seorang ulama besar asal Majalengka, Jawa Barat, yang juga merupakan salah satu pendiri Nahdlatul Ulama dan pejuang kemerdekaan yang pada 10 November 2023 ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional oleh Presiden Republik Indonesia.
KH Asep kini menjabat sebagai Ketua Umum Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) dan dikenal sebagai ulama yang sukses secara ekonomi namun juga sangat dermawan.
Dalam banyak kesempatan, beliau dikenal sangat istiqamah dalam mendoakan santri-santrinya, bahkan mendahulukan mereka setelah keluarga dalam setiap doanya. Setelah itu, barulah mendoakan umat Islam, bangsa Indonesia, dan seluruh umat manusia di dunia.
Doa-doa tersebut sering beliau panjatkan, termasuk di tempat-tempat mustajabah seperti saat melaksanakan ibadah umrah di tanah suci.