×

Gus Barra: Rakornas Pergunu Agar Rumuskan Masukan untuk DPR RI

Gus Barra: Rakornas Pergunu Agar Rumuskan Masukan untuk DPR RI

MOJOKERTO (AmanatulUmmah.com)  –Pergunu (Persatuan Guru Nahdlatul Ulama) menggelar Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) dan Silaturahim Pergunu, Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 H”, di Masjid KH Abdul Chalim, Kampus IKHAC Pacet, Mojokerto, Senin, 20 Maret 2023. 

Dalam Rakornas ini mencuat usulan agar Pergunu bisa ikut andil memberi masukan atau rekomendasi dalam pengambilan keputusan di DPR RI. Khususnya dalam pembuatan undang undang tentang Guru dan Sistem Pendidikan Nasional.

“Sehingga guru tak hanya profesi mulia hanya di tataran retorika saja, namun juga terlindungi dalam menjalankan tugasnya,”  kata Mohammad Al Barra (Gus Barra), Wakil Bupati Mojokerto, saat memberikan sambutan pembukaan pada “Rakornas dan Silaturahim Pergunu, Menyambut Bulan Suci Ramadhan 1444 H”, di Masjid KH Abdul Chalim, Kampus IKHAC Pacet, Mojokerto, Senin, 20 Maret 2023. 

Rakornas ini, dihadiri oleh DPD Pergunu se Indonesia. “Setiap provinsi mengirim enam hingga 10 wakilnya. Bahkan untuk Pergunu Lampung, dikirim 35 orang,” kata salah seorang panitia.

Dikatakan oleh Gus Barra (panggilan akrab Mohammad Al Barra) bahwa saat ini guru manakala memberi peringatan pada siswa atau santri, sering mendapat perlawanan dari siswa atau santri, bahkan orang tuanya menuntut. Akhirnya tak jarang guru dipersalahkan, diberi sanksi bahkan dipenjara. 

“Padahal guru ingin memberikan pelajaran pada murid yang nakal, dengan sedikit menjewer, memukul kaki. Tapi justru menjadi bumerang, dirinya ditersangkakan,” kata Gus Barra.

Akibatnya, guru menjadi khawatir salah, apatis dan tidak tenang.

Gus Barra mengingatkan apa yang dikatakan oleh ahli hikmah. Bila ingin menghancurkan suatu negara, cukup dengan tiga jurus. Jurus pertama, lunturkan rasa hormat para pemuda pada kedua orang tua. Kedua, buatlah masyarakat meragukan tingkat keilmuwan para cendekiawan dan ulama.

Dan yang ketiga, masyarakat dan pemuda, dibuat untuk tidak hormat kepada para guru. Sehingga guru tak lagi dapat mentransfer ilmunya pada generasi penerus. Maka tinggal satu dasawarsa, negara tersebut akan runtuh dan mudah untuk ditaklukkan. 

“Jadi bapak-bapak dan ibu-ibu guru, jangan berkecil hati. Mari kita bangkit dan ikut andil menentukan arah bangsa menuju negara yang adil dan Makmur,” katanya. 

Seperti bangkitnya negara Jepang. Setelah dibom atom oleh sekutu, negaranya hancur luluh.lantak. Maka Kaisar Hirohito saat itu, yang diperhitungkan adalah, ‘Tinggal berapa guru yang tersisa !”.

Dengan guru, Jepang yang secara teoritis dapat maju membutuhkan 50 tahun, cukup ditempuh 20 tahun oleh Jepang. 

Sehubungan dengan harapan Gus Barra, Prof Dr KH Asep Saifuddin Chalim, Ketua Umum Pergunu Pusat, menganjurkan agar Pergunu mulai membuat konsep-konsep, yang nantinya akan dibahas dan dirumuskan pada Rakernas Pergunu yang akan diadakan di Leuwimunding, Kab. Majalengka, Jabar. Tepatnya di Ponpes Amanatul Ummah 2, Majalengka. 

“Panitianya dari Majalengka, Cirebon dan Surabaya.” Katanya.

Diingatkan oleh Kiai Asep, bahwa harus diakui kalau anggota Pergunu kurang cermat dan cepat dalam memanfaatkan waktu. Seperti saat ini mendekati Pilcaleg, seharusnya ada anggota Pergunu maju menjadi anggota legislatif, baik di tingkat kabupaten, provinsi maupun pusat. 

“Dengan demikian, nantinya konsep-konsep Pergunu akan didengar, diperjuangkan dan gol. Baik di pemerintahan daerah, provinsi atau pun pusat,” katanya.

Pada kesempatan tersebut, Kiai Asep juga menginformasikan, bahwa Institut KH Abdul Chalim (IKHAC) Pacet, Mojokerto, segera akan berubah menjadi Universitas. Kabar itu langsung  disambut tepuk meriah oleh peserta Rakor.

Diinformasikan pula, begitu jadi universitas, nanti selain membuka prodi-prodi S1, juga S2 dan S3. “Target saya, setiap tahun bisa meluluskan doktor yang berasal dari Pergunu. Saya jamin biaya murah, namun hasil berkualitas dan bermutu. Saya jamin tiga tahun lulus dapat gelar doktor,” kata Kiai Asep mantap. 

Target jangka pendek, Universitas KH Abdul Chalim mampu meluluskan master-master (S2) dan juga 500 doktor. Dan universitas ini bisa dibuat kawah condrodimuka bagi para anggota Pergunu untuk meraih gelas master dan doktor.

Sementara itu, Asisten Sekda Jatim, H Jazuli, juga memberi semangat agar profesi guru tak hanya menjadi orang yang ‘keramat’, namun juga menjadi orang yang ‘keramut’. 

“Jadi saudara-saudara semua harus bersyukur, karena telah diramut oleh Kiai Asep, baik secara organisatoris maupun fasilitas-fasilitasnya,” kata H Jazuli.

Dengan tujuan mulia, mendidik anak hingga memunculkan generasi yang pintar, berakhlak dan bermoral tinggi.

Ketua Pelaksana H Zuhri mengatakan, dengan “Rakornas dan Silaturahim” ini agar selalu tetap terjaga ukhuwah-islamiyah dan untuk memperpanjang umur serta diperluas rezeki diantara para anggota Pergunu.  

Sebelumnya, pada sambutannya, Gus Barra juga sempat menyitir sebuah syair berbahasa Arab, yang ditulis oleh Ahmad Sauqi, salah satu amir para penyair dari Mesir. 

Dalam syairnya dikatakan; “Berilah penghormatan kepada seorang guru, karena di dalam diri seorang guru terdapat kemuliaan. Karena hampir-hampir seorang guru memiliki kedudukan seperti halnya Rasul dan Ulama. Kamu tahu siapa yang paling mulia dari seorang yang menumbuhkan dan membangun jiwa dan akal kita. Subhanallah maha suci Allah, dialah sebaik-baik guru yang telah mengajari kamu, yang telah mengeluarkan kamu dari gelapnya akal kita, memberikan petunjuk untuk kemudian kita bisa berjalan di jalan yang terang benderang.” (Moch. Nuruddin, Gatot Susanto)

Keterangan Foto:

Mohammad Al Barra, Wakil Bupati Mojokerto saat memberikan sambutan pembuka Rakornas Pergunu kemarin, Senin, 20/3/’23, di Masjid Abdul Chalim, Kampus IKHAC, Pacet, Mojokerto. Tampak duduk di belakang, dari kiri ke kanan, Bpk H Jazuli, Kiai Asep (baju putih) dan Panitia Pergunu (pakai blangkon).

sumber : https://amanatulummah.com/gus-barra-rakornas-pergunu-agar-rumuskan-masukan-untuk-dpr-ri/

Post Comment